Selasa, 31 Maret 2009

BELAJAR MEMAHAMI HAKEKAT TAUHID

Hakekat Tauhid
 Hakekat iman kepada Allah adalah menegakkan prinsip-prinsip tauhid dan meniadakan seluruh antithesanya, syirik. Tauhid secara literal berarti mengesakan, dan syirik berarti menyekutukan. Dalam konteks Islam, tauhid dimaksudkan untuk mengesakan Allah, atau menisbatkan hanya kepada Allah, sifat-sifat dan kemampuan-kemampuan yang memang milikNya. Sebaliknya, syirik bermakna menisbatkan kepada selain Allah, beberapa sifat dan kemampuan-kemampuanNya. Keesaan Allah dianggap tidak lengkap kecuali diekspresikan dalam tiga aspek berikut ini :

1. Keesaan Ketuhanan (Tauhid Rububiyyah) 
Tauhid ini merupakan keyakinan bahwa Allah adalah satu-satunya Sang Pencipta dan Pengatur langit, bumi, dan seisinya.. Dialah yang memberi kekuatan, rejeki semua yang ada di semesta alam ini. Tak ada satupun kejadian yang terjadi tanpa ijin dariNya. Al-Quran menyatakan, artinya,”Allah menciptakan segala sesuatu dan Dia memelihara segala sesuatu.”[Qs. Az-Zumar:62] “Padahal Allah-lah yang menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat itu.”[Qs.ash-Shaffat:96] “Tidak ada sesuatupun musibah yang menimpa seseorang kecuali dengan ijin Allah.”[Qs. At-Taghabun:11] “Segala puji bagi Allah Yang telah menciptakan langit dan bumi, dan mengadakan gelap dan terang, namun orang-orang yang kafir mempersekutukan (sesuatu) dengan Tuhan mereka..”[al-An’am:1] Nabi saw bersabda, “Ketahuilah bahwa jika seluruh bangsa bersatu dalam usaha memberimu suatu manfaat, mereka hanya mampu memberi manfaat kepadamu dengan sesuatu jika Allah memang telah menakdirkannya untukmu. Demikian pula, jika seluruh bangsa bersatu untuk mencelakakanmu dengan sesuatu, mereka hanya mampu melakukannya jika Allah telah menakdirkan hal itu terjadi kepadamu.” Keyakinan bahwa Allah adalah satu-satunya Pencipta dan Pengatur alam semesta juga diyakini oleh orang-orang kafir. Allah swt berfirman, artinya, “Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka: "Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?" Tentu mereka akan menjawab : "Allah". Katakanlah: "Segala puji bagi Allah"; tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui”.[Luqman:25] “Katakanlah: "Kepunyaan siapakah bumi ini, dan semua yang ada padanya, jika kamu mengetahui?" Mereka akan menjawab: "Kepunyaan Allah." Katakanlah: "Maka apakah kamu tidak ingat?"[al-Mu’minuun:84-85] Namun, keyakinan mereka akan keesaan Allah dalam hal rububiyyah tidak menyelamatkan mereka dari kekafiran. Sebab, mereka telah menolak tauhid uluhiyyah. Ini terlihat tatkala Rasulullah saw berkata kepada mereka, “Katakanlah La Ilaha Illa al-Allah –

artikel selanjutnya anda bisa download
disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar