Minggu, 05 April 2009

PENERAPAN SYARIAH ISLAM


PENERAPAN SYARIAH ISLAM DI INDONESIA : 
TANTANGAN DAN AGENDA

Ir. Muhammad Ismail Yusanto, MM

1.Pendahuluan
  Aspirasi umat Islam di Indonesia untuk menerapkan syariah 
  Islam sebenarnya tidak pernah sirna dari waktu ke waktu. 
  Bahkan selepas era Suharto yang represif, aspirasi umat itu 
  makin bergelora. Sebagai bukti misalnya, setelah berlaku UU 
  No. 22 Tahun 1999 tentang otonomi daerah beberapa bagian 
  syariah Islam mulai diterapkan di beberapa daerah di 
  Indonesia. Selain di propinsi Aceh, sebagian elemen syariah 
  diformalisasikan melalui peraturan daerah di beberapa 
  propinsi lain, seperti di Sumatera Barat, Banten, Jawa Barat
  (Kabupaten Tasikmalaya dan Cianjur), Sulawesi Selatan, 
  Kalimantan Selatan, dan Jawa Timur (Kabupaten Pamekasan).  
 Selain upaya legislasi formal di atas, aspirasi syariah 
  Islam juga dapat dilihat pada perkembangan wacana, sikap 
  individu, dan tindakan konkret. Pada tahun 1999-2001 misalnya
  , digelar berbagai seminar tentang syariah Islam dengan topik
  beragam, mulai perbankan Islam, hukum pidana Islam, sampai 
  pemerintahan Islam. Pada akhir Maret 2001, dijatuhkan 
  hukuman rajam terhadap seorang pemerkosa oleh sebagian 
  masyarakat Ambon di bawah inisiatif Ustadz Ja’far Umar 
  Thalib (pimpinan Laskar Jihad). Pada bulan Mei 2001, di 
  daerah Aceh, pasangan Zulkarnaen dan Upik dari desa Mata Ie,
  Blang Pidie, dicambuk 100 kali karena berzina. Ini semua 
  merefleksikan keinginan sebagian masyarakat Indonesia untuk 
  menerapkan syariah Islam.  
 Namun demikian, segera saja berbagai tantangan dan problem 
  menghadang aspirasi ini. Sekelompok kaum muda sekuler –yang 
  menamakan diri Jaringan Islam Liberal— malah menyerukan 
  wacana “deformalisasi syariah Islam.” Menurut mereka, 
  syariah Islam secara formal tidaklah perlu, karena poin dasar
  keberislaman adalah komitmen kepada agama secara substansialistik,
  bukan legalistik-formalistik. Indonesia menurut mereka bukan negara 
  agama, sehingga tidak layak menerapkan syariah Islam secara total.
  Berbagai dalih untuk menolak syariah Islam pun banyak bermunculan 
  di media. Misalnya jika syariah Islam diterapkan akan menzalimi 
  penganut agama lain, jika syariah Islam diterapkan lalu syariah 
  yang manakah sebab di sana keberagaman syariah, juga misalnya 
  syariah Islam rawan intervensi negara.  
 Sampai di sini, jelas bahwa menerapkan syariah bukan sesuatu yang mudah di Indonesia. Banyak tantangan yang menghadang dan menghambat. Namun tentu saja tantangan ini bukanlah untuk dihindari, melainkan untuk dijawab dan dihadapi. Selain itu, diperlukan pula suatu agenda yang jelas dan terarah mengenai perjuangan menerapkan syariah di Indonesia.
artikel selanjutnya bisa dibaca 

Selasa, 31 Maret 2009

BELAJAR MEMAHAMI HAKEKAT TAUHID

Hakekat Tauhid
 Hakekat iman kepada Allah adalah menegakkan prinsip-prinsip tauhid dan meniadakan seluruh antithesanya, syirik. Tauhid secara literal berarti mengesakan, dan syirik berarti menyekutukan. Dalam konteks Islam, tauhid dimaksudkan untuk mengesakan Allah, atau menisbatkan hanya kepada Allah, sifat-sifat dan kemampuan-kemampuan yang memang milikNya. Sebaliknya, syirik bermakna menisbatkan kepada selain Allah, beberapa sifat dan kemampuan-kemampuanNya. Keesaan Allah dianggap tidak lengkap kecuali diekspresikan dalam tiga aspek berikut ini :

1. Keesaan Ketuhanan (Tauhid Rububiyyah) 
Tauhid ini merupakan keyakinan bahwa Allah adalah satu-satunya Sang Pencipta dan Pengatur langit, bumi, dan seisinya.. Dialah yang memberi kekuatan, rejeki semua yang ada di semesta alam ini. Tak ada satupun kejadian yang terjadi tanpa ijin dariNya. Al-Quran menyatakan, artinya,”Allah menciptakan segala sesuatu dan Dia memelihara segala sesuatu.”[Qs. Az-Zumar:62] “Padahal Allah-lah yang menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat itu.”[Qs.ash-Shaffat:96] “Tidak ada sesuatupun musibah yang menimpa seseorang kecuali dengan ijin Allah.”[Qs. At-Taghabun:11] “Segala puji bagi Allah Yang telah menciptakan langit dan bumi, dan mengadakan gelap dan terang, namun orang-orang yang kafir mempersekutukan (sesuatu) dengan Tuhan mereka..”[al-An’am:1] Nabi saw bersabda, “Ketahuilah bahwa jika seluruh bangsa bersatu dalam usaha memberimu suatu manfaat, mereka hanya mampu memberi manfaat kepadamu dengan sesuatu jika Allah memang telah menakdirkannya untukmu. Demikian pula, jika seluruh bangsa bersatu untuk mencelakakanmu dengan sesuatu, mereka hanya mampu melakukannya jika Allah telah menakdirkan hal itu terjadi kepadamu.” Keyakinan bahwa Allah adalah satu-satunya Pencipta dan Pengatur alam semesta juga diyakini oleh orang-orang kafir. Allah swt berfirman, artinya, “Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka: "Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?" Tentu mereka akan menjawab : "Allah". Katakanlah: "Segala puji bagi Allah"; tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui”.[Luqman:25] “Katakanlah: "Kepunyaan siapakah bumi ini, dan semua yang ada padanya, jika kamu mengetahui?" Mereka akan menjawab: "Kepunyaan Allah." Katakanlah: "Maka apakah kamu tidak ingat?"[al-Mu’minuun:84-85] Namun, keyakinan mereka akan keesaan Allah dalam hal rububiyyah tidak menyelamatkan mereka dari kekafiran. Sebab, mereka telah menolak tauhid uluhiyyah. Ini terlihat tatkala Rasulullah saw berkata kepada mereka, “Katakanlah La Ilaha Illa al-Allah –

artikel selanjutnya anda bisa download
disini

Minggu, 29 Maret 2009

Artikel Motivasi

Oleh: AsianBrain.com Content Team

Artikel motivasi sangat berkembang pada dekade sekarang. Sebab, banyak orang yang menyadari betapa pentingnya motivasi bagi manusia untuk menjalani kehidupan.


Orang-orang pun banyak yang berbagi konsep-konsep motivasi dengan menuliskan artikel di berbagai media.

Selain itu, ada juga orang-orang yang mencari artikel motivasi untuk dijadikan bahan bacaan, rujukan, atau referensi. 


Di mana kita bisa menemukan artikel motivasi?
Artikel motivasi dapat dengan mudah ditemukan di berbagai media, di antaranya: 
-majalah
-koran
-journal
-buletin
-radio (bentuk audio)
-internet
-e-book
-digital book
-buku

Tokoh-tokoh yang sering menulis artikel motivasi
-Anne Ahira, motivator yang mengembangkan konsep belajar internet marketing
-Danah Johar, motivator tentang bisnis, kecerdasan spiritual, emosional, dan intelektual
-Lex McKee,
-Edwar de Bono, motivator mengenai kebahagiaan, kretivitas, dan lain-lain
-Lynn Dorothy
-Colin Rose, motivator yang konsen di bidang Accelerated Lerarning
-Hermawan Kartajaya, motivator, konsultan, trainer bisnis dan manajemen
-Dave Meier, motivator yang mengkaji tentang Accelerated Lerarning
-Tony Buzan, motivator tentang konsep pemetaan pikiran
-Hernowo, motivator menulis dan membaca
-Georgi Lozanov
-Jammil Azzaini, motivator tentang leadership
-Bobbi dePorter, motivator mengenai Quantum Learning, konsep untuk membiasakan belajar dengan nyaman dan menyenangkan
-Mike Hernaki
-Thomas Amstrong
-Irfan AmaLee, motivator pendidikan perdamaian

Bagaimana cara menulis artikel motivasi?
-Terlebih dahulu, pikirkan motivasi apa yang ingin Anda sampaikan
Bangun dalam diri bahwa Anda ingin agar orang lain yang membaca tulisan Anda bisa mengubah cara pandang ke hal yang positif
-Tentukan tema sesuai dengan yang Anda inginkan
-Tulis outline yang singkat, padat, dan komunikatif
-Gunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh pembaca
-Alur tulisan tidak rumit, sederhana saja
-Tulisan harus runut dan mengalir
-Usahakan dalam satu bab hanya terdiri dari dua hingga tiga halaman agar tidak melelahkan -pembaca.
-Di setiap akhir tulisan, bubuhkan kalimat-kalimat yang dapat membangkitkan semangat pembaca untuk melakukan apa yang kita sampaikan.

Sebagai bahan referensi dan contoh-contoh penulisan, silakan baca dan telaah artikel-artikel motivasi di menu sebelah kiri! 

Tentang Penulis: AsianBrain.com Content Team. Asian Brain adalah pusat pendidikan Internet Marketing PERTAMA & TERBAIK di Indonesia. Didirikan oleh Anne Ahira yang kini menjadi ICON Internet Marketing Indonesia. Kunjungi situsnya: www.AsianBrain.com